Mohon berkah
Penjelasan utama atas berkah adalah bertambahnya kebaikan. Sesuatu kebaikan yang menghadirkan, membuahkan, menghasilkan kebaikan pula. Bertambahnya kebaikan perlu untuk diminta karena banyak fakta menunjukkan sesuatu yang bernilai baik kadang menghasilkan / mendatangkan keburukan di kemudiannya.
Dalam satu peristiwa, mobil Honda Jazz yang ditumpangi sebuah keluarga terjatuh dari gedung bertingkat dan membunuh semua penumpangnya. Ironinya mobil tersebut baru beberapa bulan dimiliki. Rezeki Allah berupa sebuah mobil menjadi jalan celaka bagi pemiliknya.
Fakta lain yang sering dapat kita temui adalah wanita – wanita yang menjadi korban kekerasan, penganiayaan bahkan pembunuhan sadis mayoritasnya adalah wanita-wanita berparas cantik. Kecantikan mereka menjadi pemicu datangnya hal – hal buruk bagi diri mereka sendiri.
Dalam riwayat kitab-kitab kuning, Qarun adalah orang yang dianugerahi Allah kecerdasan dan pengetahuan. Kecerdasan dan pengetahuan yang dimiliki mengantarkan Qarun kepada kemampuan mengeksplorasi kekayaan di alam. Di akhir riwayat, segala kekayaan yang telah dikumpulkannya lenyap ditelan bumi bersama Qarun sendiri. Paling akhir dari semuanya Qarun harus menghadapi adzab dalam kehidupan abadinya. Kecerdasan dan pengetahuan serta limpahan kekayaan Qarun pada akhirnya mendatangkan keburukan plus kehinaan baginya.
Apa yang bakal terjadi manusia tidak mengetahui. Kesalahan, kekhilafan dan alpa senantiasa dekat dalam kehidupan keseharian. Ujungnya, kesalahan – kesalahan dimaksud akan menghancurkan diri kita. Kehancuran yang membinasakan semua yang telah terbangun dengan susah payah. Jika ini terjadi, maka segala modal dan jerih payah akan sia – sia. Bahkan pula kita dapat menghadapi resiko besar yang harus kita tanggung lebih dari yang kita duga.
Dalam genggaman kita selalu ada modal. Kesehatan, kecerdasan, jabatan maupun fasilitas pendukung lainnya. Yakinkah kita dengan pasti akan segala apa yang telah kita miliki pada muaranya membahagiakan kita? Orang yang mukmin pasti menjawabnya dengan tidak.
Lalu, memohon kepada Allah agar senantiasa memberikan berkah atas segala apa yang telah kita miliki adalah tindakan yang dewasa. Berharap agar apa yang kita miliki senantiasa memberikan kebaikan dan kebahagiaan bagi kita. Permohonan doa yang dipanjatkan dengan memenuhi segala hak-haknya? Hak agar do’a dimunculkan dari hati yang tawaddlu’ dan pengagungan kepada Dzat Maha Pemberi. Dua hal utama yang seringkali terlupakan oleh kita. Lupa untuk senantiasa menyemayamkannya dalam sanubari serta mewariskannya kepada anak – anak kita.
Memohon keberkahan, sebagaimana yang diajarkan Imam Al Ghazaly, saat kita memasukkan tangan kedalam air saat bersiap wudlu, kita memanjatkan doa: “Yaa Allah, aku memohon kebajikan dan dan berkah kepadamu. Dan aku berlindung kepadamu atas kejahatan dan kehancuran”. ( Keterangan Kitab Bidaayatul Hidaayah )
Atau, dalam rekaat kedua Sholat Shubuh kita tengadahkan tangan dan dengan segala kerendahan kita panjatkan permohonan yang salah satunya berisi: “Yaa Allah, berikan berkah atas segala apa yang telah engkau berikan kepadaku.” Dan dalam kesempatan ini masih ditambahkan pula: “Dan dengan rahmat-Mu jauhkan kami dariburuknya ketetapan-Mu”.
Enam ( 6 ) kali memohon keberkahan dalam sehari, itu yang para salafus sholih laksanakan. Bahkan mungkin hal tersebut adalah minimal bagi mereka. Salafus Sholih memang golongan orang yang memiliki kearifan. Kearifan yang akan selalu dihargai oleh mereka memiliki rasa cinta akan kearifan dimaksud.
pp nurul huda besuk beratkulon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar